Sabtu, 28 September 2013

Sahabat Terbaik

"Persahabatan bukan hanya sekedar kata,
yang ditulis pada selembar kertas tak bermakna,
tapi persahabatan merupakan sebuah ikatan suci,
yang ditoreh diatas dua hati,
di tulis dengan tinta kasih sayang,
dan suatu saat akan dihapus dengan tetesan darah ataupun nyawa"

##
"Key, sini deh cepetan, aku ada sesuatu buat kamu", panggil nayra suatu sore.
"iya, sebentar, sabar dikit napa sih ?  kamu kan tau aku gak bisa melihat"' jawab seorang gadis yang di panggil key dari balik pintu.

Keynaya Wulandari, begitulah nama gadis tadi, meskipun lahir dengan keterbatasan fisik, dia tidak pernah mengeluh, semangatnya menjalani bahtera hidup tak pernah padam. Lahir dengan kondisi buta, tidak membuatnya berkecil hati, secara fisik matanya tidak bisa melihat warna-warni dunia, tapi mata hati nya bisa melihat jauh ke dalam kehidupan seseorang. Mempunyai hobby melukis sejak kecil, dengan keterbatasannya, Key selalu mengasah bakatnya. Tak pernah sedikitpun ia menyerah.

Duduk di bangku kelas XII di sebuah SLB di kota nya, Keynaya tidak pernah absen meraih peringkat di kelas, bahkan guru-guru nya termotivasi dengan sifat pantang menyerah key. Sejak baru berusia 3 th, Keynaya sudah bersahabat dengan anak tetangganya yang bernama Nayra Amarita, Nayra anak seorang direktur bank swastadi kota mereka. Nayra cantik, pinter, dan secara fisik Nayra kelihatan sempurna.


##
Seperti sore ini, Nayra sudah nangkring di rumah Key. Dia berbincang-bincang dengan key sambil menemani sahabatnya itu melukis.
"Key, lukisan kamu bagus banget, nanti kamu ngadain pameran tunggal ya?, biar semua orang tahu bakat kamu", kata Nayra membuka pembicaraan.
"Hah", key mendesah pelan lalu mulai bicara, "Seandainya aku bisa nay, pasti sudah aku lakukan, tapi apa daya aku ini gak sempurna, seandainya aku mendapat donor kornea, dan aku bisa melihat, mungkin aku bahagia dan akan mengadakan pameran lukisan-lukisan ini" ucap keynaya dengan kepedihan.
'Suatu hari nanti tuhan akan memberikan anugrah-Nya kepada mu sahabat, pasi akan ada yang mendonorkan kornea nya untuk seorang anak sebaik kamu", timpal nayra akhirnya.

Berbeda secara fisik tidak pernah menjadi halangan di dalam jalinan persahabatan antara Nayra dan Keynaya, kemanapun Nayra pergi, dia selalu mengajak key, kecuali sekolah tentunya, karena sekolah mereka berbeda.

Sedang asik bergurau, tiba-tiba Nayra mengeluh.
"aduh, kepalku:
"kamu enapa nay?"
"Oh, enggak apa-apa key, cuma sedikit pusing aja", ucap nayra sambil tersenyum.
"minum obat ya Nay, aku gak mau kamu kenapa-kenapa"
"aku ijin pulang dulu ya key, mau minum obat" ujar Nayra.

Di kamarnya yang terkesan sangat elegan, nuansa coklat mendominasi di setiap sudut ruangan, Nayra duduk di atas ranjangnya.
"Ya Tuhan, berapa lama lagi usia ku di dunia ini? Berapa lama lagi malaikatmu akan menjeputku untuk menghadapmu?".
Di kamarnya yang terkesan sangat elegan, nuansa coklat mendominasi di setiap sudut ruangan, Nayra terduduk lemas di atas ranjangnya,
Di vonis menderita leukmia seja 7 bulan lalu dan tidak akan berumur lama lagi sungguh menyakitkan bagi Nayra, usianya yang baru 18 tahuhn dengan segudang cita-cita yangd dia inginkan, sudah pasti tak satu pun terwujud.



Di pagi harinya, Nayra meninggal dan berpesan kepada orang tuanya untuk mendonorkan kornea matanya kepada Keynaya.
Mendengar Nayra meninggal dan memberikan kornea matanya kepadanya, Keynaya merasa bersalah karena merasa ia yang telah membuat Nayra meninggal.
Setiap hari Keynaya menangis atas kepergian Nayra.


Selesai

0 komentar:

Posting Komentar